Monday, June 8, 2015

Oleh-oleh climb G.Lawu 3265mdpl (7-8 Sep 2013)



Dear all,

Last wiken, iseng aku naik gunung Lawu bareng 3 teman, Pak Bambang Sadarta (BS) dan Pak Hotma dari JOB Costa, serta Biyan (putra pak BS).

Sabtu, 7 September2013

Dari Jakarta kami ke Solo  dengan Sriwijaya Air flight 10.20, tiba sekitar jam 13.00 dan dijemput Pak Wahyana adik Pak BS, langsung ke Soto Ledok di Kartosuro. Soto dagingnya yummy (seperti biasa aku makan 2 porsi sesuai my body size, hehehe…), ada sate daging, ati ampela, telur puyuh, dan jerohan  juga (abis makan langsung minum allopurinol dan simvastatin, anti asam urat dan kolestrol).

Setelah lunch kami ke situs Pajang, udah nggak ada yang tersisa di sana, tapi lumayan juga dapat cerita tentang Mas Karebet aka Jaka Tingkir (mas Karebet itu nama aslinya, yang di asuh di daerah Tingkir sampai dengan beliau menjadi je-Jaka/pemuda). Then lewat Laweyan, dan pulang ke rumah Pak Wahyana  untuk siap-siap ke Tawangmangu start pendakian lewat Cemoro Kandang (1830mdpl)

Jam 22.00-an kami start  naik Lawu, jalan 7 jam nonstop dengan trek melingkar, nggak pilih yang curam. Treknya bagus (seperti Rinjani), jalan setapak, kadang-kadang ada batu lepas dan pasir. View-nya juga oke, bisa lihat Solo and around dengan lampu-lampunya, yang dibatasi garis horizon. 
Aku lihat bintang jatuh 2x.

Antara jam 02.00-03.00 pagi aku ngantuk banget dan jalannya udah seperti zombie, tapi para bapak-bapak masih semangat meskipun beberapa kali kram, lumayan juga sambil nunggu beliau-beliau  pulih aku sempat merem 1-2 menit, telentang pasrah di pinggir trek.

 Ada 4 pos yang dilewati, setiap pos jaraknya sekitar 1-1.5 jam jalan santai. Dari pos 2 ke 3 cukup jauh, karena ditengahnya ada pos bayangan. Tidak ada air, tapi karena dingin jadi nggak boros minum (aku cuma bawa air 1.5liter)



 Minggu, 8 September 2013

Jam 05.00-an kami tiba di pos 4, banyak yang nge-camp di pos ini, Pak BS dan Pak Hotma sempat tidur 20 menit-an, aku nggak bisa tidur karena sudah terang dan dingin banget (kupikir bakal “lewat” ni kalo aku tidur), Biyan juga nggak tidur (hebat ni ‘ Biyan, si anak muda, udah nggak tidur carriernya gede banget lagi, 16.5kg). 

Jam 06.00-an kami start ke puncak (nggak lewat Hargo Dalem, meskipun ada yang jual nasi uduk dan air minum), karena sudah terang jadi aku semangat naik alis ngebut dan tiba di Hargo Dumilah (puncak) jam 07.35, hore…. mission accomplished!!, ups masih ½ jalan ding, hehehe…!!

Setelah foto-foto (banyak mahasiswa, anak SMA, dan grup pecinta alam), kami turun jam 09.00-an. Karena adrenalin ku masih tinggi (light creature, semangat kalau dunia terang), turunnya aku ngebut lagi. Di pos 4 sempet nunggu para bapak-bapak, tapi setelah mendapat restu, aku langsung ngacir duluan deh ke bawah. 

Hiks, ternyata serem juga jalan sendiri, jadi kalau ketemu grup lain aku nebeng mereka. Pity karena mereka turun ambil trek ekstrim, short cut tapi curam banget, jadi serem karena takut ngglundung mengingat body-ku yang big size.

Sempet tidur sekitar 15 menit-an di pinggir trek, bareng mas-mas yang lagi nungguin temennya turun (aku juga berharap ketemu my grup), tapi ternyata temen si mas dari Jogja datang duluan, jadi aku ikut turun bareng mereka deh.

Jam 11.30-an, mulai kabut dan gerimis lewat nggak jelas, setelah ganti grup beberapa kali, akhirnya aku jalan sendiri dari pos 2 ke pos 1, dan akhirnya ke posko. Untung single trek jadi agak pede karena harusnya anti nyasar.  Dari pos 1 ke posko treknya tanah bergelombang, licin berpasir, jadi jalannya tambah lelet karena sudah capek dan harus menahan badan. 

Btw, cemoro sewu ditutup hari Sabtu karena ada kebakaran (waktu kami naik Cemoro Kandang, memang agak annoyed dengan bau asap, padahal perlu banyak O2). Dalam perjalanan turun aku lihat orang kampung bikin arang dari pohon-pohon yang mereka tebang, hello jagawana, where are you…?!

Jam 14.30 akhirnya tiba di posko. Pak Wahyana adik pak BS dan keluarganya sudah menunggu. Aku langsung ke toilet (jippy…. !! back to civilization), dan makan bakso. Sambil nunggu my grup (belum boleh lapor ke posko sebelum grupnya lengkap), aku jelajah warung di seberang posko. Ada sate landak, tapi kata mbak penjual sate ayam, dagingnya palsu (daging sapi), yag asli sate landak sekitar 10km dari area itu.

Sekitar jam 15.30 akhirnya my lovey dovey grup tiba juga di posko. Setelah lapor dan istirahat sebentar, kami late lunch di Sop Iga Bu Ugi, dan kembali ke Solo. Tiba di rumah pak Wahyana jam 18.05, langsung mandi (airnya segar, pegel-pegel langsung hilang), dan ke bandara untuk kembali ke Jakarta dengan Lion Air flight jam 20.00.

Nice trip, good trek. Thanks to Pak BS yang sudah menjadi pak lurah dan pak Hotma yang sudah jadi sweeper di trekking kali ini.