Dear all,
Last wiken, iseng aku naik gunung Lawu bareng 3 teman, Pak Bambang Sadarta (BS) dan Pak Hotma dari JOB Costa, serta Biyan (putra pak BS).
Sabtu, 7 September2013
Dari Jakarta kami ke Solo
dengan Sriwijaya Air flight 10.20, tiba sekitar jam 13.00 dan dijemput
Pak Wahyana adik Pak BS, langsung ke Soto Ledok di Kartosuro. Soto dagingnya
yummy (seperti biasa aku makan 2 porsi sesuai my body size, hehehe…), ada sate
daging, ati ampela, telur puyuh, dan jerohan juga (abis makan langsung
minum allopurinol dan simvastatin, anti asam urat dan kolestrol).
Setelah lunch kami ke situs
Pajang, udah nggak ada yang tersisa di sana, tapi lumayan juga dapat cerita
tentang Mas Karebet aka Jaka Tingkir (mas Karebet itu nama aslinya, yang di
asuh di daerah Tingkir sampai dengan beliau menjadi je-Jaka/pemuda). Then lewat
Laweyan, dan pulang ke rumah Pak Wahyana untuk siap-siap ke Tawangmangu
start pendakian lewat Cemoro Kandang (1830mdpl)
Jam 22.00-an kami
start naik Lawu, jalan 7 jam nonstop dengan trek melingkar, nggak pilih
yang curam. Treknya bagus (seperti Rinjani), jalan setapak, kadang-kadang ada
batu lepas dan pasir. View-nya juga oke, bisa lihat Solo and around dengan
lampu-lampunya, yang dibatasi garis horizon.
Aku lihat bintang jatuh 2x.
Antara jam 02.00-03.00 pagi
aku ngantuk banget dan jalannya udah seperti zombie, tapi para bapak-bapak
masih semangat meskipun beberapa kali kram, lumayan juga sambil nunggu
beliau-beliau pulih aku sempat merem 1-2 menit, telentang pasrah di
pinggir trek.
Ada 4 pos yang
dilewati, setiap pos jaraknya sekitar 1-1.5 jam jalan santai. Dari pos 2 ke 3
cukup jauh, karena ditengahnya ada pos bayangan. Tidak ada air, tapi karena
dingin jadi nggak boros minum (aku cuma bawa air 1.5liter)
Minggu, 8
September 2013
Jam 05.00-an kami tiba di
pos 4, banyak yang nge-camp di pos ini, Pak BS dan Pak Hotma sempat tidur 20
menit-an, aku nggak bisa tidur karena sudah terang dan dingin banget (kupikir
bakal “lewat” ni kalo aku tidur), Biyan juga nggak tidur (hebat ni ‘ Biyan, si
anak muda, udah nggak tidur carriernya gede banget lagi, 16.5kg).
Jam 06.00-an kami
start ke puncak (nggak lewat Hargo Dalem, meskipun ada yang jual nasi uduk dan
air minum), karena sudah terang jadi aku semangat naik alis ngebut dan tiba di
Hargo Dumilah (puncak) jam 07.35, hore…. mission accomplished!!, ups masih ½
jalan ding, hehehe…!!
Setelah foto-foto
(banyak mahasiswa, anak SMA, dan grup pecinta alam), kami turun jam 09.00-an.
Karena adrenalin ku masih tinggi (light creature, semangat kalau dunia terang),
turunnya aku ngebut lagi. Di pos 4 sempet nunggu para bapak-bapak, tapi setelah
mendapat restu, aku langsung ngacir duluan deh ke bawah.
Hiks, ternyata serem
juga jalan sendiri, jadi kalau ketemu grup lain aku nebeng mereka. Pity karena
mereka turun ambil trek ekstrim, short cut tapi curam banget, jadi serem karena
takut ngglundung mengingat body-ku yang big size.
Sempet tidur sekitar 15
menit-an di pinggir trek, bareng mas-mas yang lagi nungguin temennya turun (aku
juga berharap ketemu my grup), tapi ternyata temen si mas dari Jogja datang
duluan, jadi aku ikut turun bareng mereka deh.
Jam 11.30-an, mulai
kabut dan gerimis lewat nggak jelas, setelah ganti grup beberapa kali, akhirnya
aku jalan sendiri dari pos 2 ke pos 1, dan akhirnya ke posko. Untung single
trek jadi agak pede karena harusnya anti nyasar. Dari pos 1 ke posko
treknya tanah bergelombang, licin berpasir, jadi jalannya tambah lelet karena
sudah capek dan harus menahan badan.
Btw, cemoro sewu
ditutup hari Sabtu karena ada kebakaran (waktu kami naik Cemoro Kandang, memang
agak annoyed dengan bau asap, padahal perlu banyak O2). Dalam perjalanan turun
aku lihat orang kampung bikin arang dari pohon-pohon yang mereka tebang, hello
jagawana, where are you…?!
Jam 14.30 akhirnya
tiba di posko. Pak Wahyana adik pak BS dan keluarganya sudah menunggu. Aku
langsung ke toilet (jippy…. !! back to civilization), dan makan bakso. Sambil
nunggu my grup (belum boleh lapor ke posko sebelum grupnya lengkap), aku
jelajah warung di seberang posko. Ada sate landak, tapi kata mbak penjual sate
ayam, dagingnya palsu (daging sapi), yag asli sate landak sekitar 10km dari
area itu.
Sekitar jam 15.30
akhirnya my lovey dovey grup tiba juga di posko. Setelah lapor dan istirahat
sebentar, kami late lunch di Sop Iga Bu Ugi, dan kembali ke Solo. Tiba di rumah
pak Wahyana jam 18.05, langsung mandi (airnya segar, pegel-pegel langsung
hilang), dan ke bandara untuk kembali ke Jakarta dengan Lion Air flight jam
20.00.
Nice trip, good trek. Thanks
to Pak BS yang sudah menjadi pak lurah dan pak Hotma yang sudah jadi sweeper di
trekking kali ini.