Sunday, December 9, 2012

Bali Bike Kompas (BBK) 14-16 September 2012


Teman-teman,
Akhirnya kelar juga catper BBK ini setelah lebih hamper 3 bulan berlalu (nulisnya harus dipaksa karena aku kebanyakan trip JJS dan kerjaan).
Finally aku bisa ikut BBK juga setelah memohon –mohon ke Panitia untuk bisa berpartisipasi (sudah fully booked, tetapi akhinya kuota ditambah 16 orang lagi dari 100 orang (aku sampai bilang ke Panitia kalau Pak dan Bu Octo rela aku nebeng di kamar beliau dengan extra bed kalau seandainya nggak ada kamar lagi).
Anyway, sehari sebelum BBK lots of things happened, mulai dari cari car rental yang bisa muat box sepeda (box sepeda bisa masuk taxi tapi penumpang jadi  agak acrobat duduknya). Mau sewa  mobil pick-up di Benhil mahal banget, IDR 350,000 dari Mas Mansyur ke Bandara. Akhirnya dapat Nissan Serena IDR 150,000 saja ,dari Sudirman Park Apt ke Bandara. Ini mobil pak boss batubara yang mobilnya disewakan secara gelap oleh drivernya, karena pak boss ngantor jam 8am, dan aku sewanya jam 5am (serem juga punya driver seperti itu, tapi Pak Supeno the driver baik ke aku, karena kita janjian next time kalau waktunya tepat dia bisa antar-jemput aku secara gelap lagi, hehehe…)   

September 13, 2012 (Kamis)
Tiba di Terminal 1 (aku naik Lion) jam 530am, pas antri untuk c/i aku iseng tanya ke petugas apakah ke Denpasar c/i di sini, waduh…, ternyata khusus ke Denpasar di Terminal 3. Untung Pak driver Supeno bisa di call dan beliau balik jemput aku untuk antar ke Terminal 3.
Aku masih bisa c/i tapi bagasi (sepeda+koper) sudah tidak bisa c/i, aku mau ikut next flight sudah full, bagasi ikut next flight nggak boleh (karena pemilik bagasi harus ikut flight tersebut), barang di-cargo sampainya 2 hari. Lion yang masih available jam 15.00, dan aku harus nambah IDR 1.3juta karena sudah harga  normal, huhuhu…!! Akhirnya aku beli tiket baru Air Asia jam 11am as IDR 850,000(+bagasi sepeda IDR 150,000 + bagasi koper IDR 40,000).
Untungnya (Indonesia banget ni, selalu ada ”untung”nya, hehe…) sampai di Ngurah Rai jam 13.30-an pm, jadi bisa ikut shuttle bus panitia yang cuma 3x (jam 14.00, 15.00, dan 16.00). Hemat uang taxi Bandara – hotel di Nusa Dua.

Tiba di Santika Hotel Nusa Dua, langsung registrasi (dapat 3 jerseys), c/i kamar (sekamar dengan mbak yang kerja di Unicef Papua, doi top banget gowesnya), dan langsung beberes sepeda.

Jam 18-00, technical meeting dan dinner (yummy + mewah) dan  ada acara potong tumpeng juga kalo nggak salah oleh Pak WaPemred Kompas.


September 14, 2012 (Jumat) 
Karena Ibu Menteri Mari Elka Pangestu pengin ikut gowes, jadi setelah pidato dll, gowes baru dimulai jam 8-830an. Trek jalan raya, tapi di sepanjang jalan dan perempatan dijaga polisi.


Hari ini jarak tempuh 102km, dengan rute Nusa Dua - bypass Benoa – bypass Sanur – Batubulan – Campuhan – Goa Gajah Ubud – Gianyar – Semarapura – Museum Kertagosa – Padangbai – Candidasa.

Waktu lunch break agak lama karena Jumat-an di pendopo-nya restaurant. Panitia menyiapkan Pak Ustad untuk ceramah Jumat (oiya, setiap lunch break pasti teman-teman berkesempatan sholat berjama’ah meskipun harus beberapa kloter karena tempat sholatnya kecil. Kami yang tidak sholat senang juga, karena sempat tidur siang menunggu yang sholat , karena start harus sama-sama).


Kita early dinner di kampung Bali Aga, ada tari-tarian dan makanan-nya yummy pedas sekali (tapi Pak Octo nggak suka karena nggak ada pete kata beliau, hehe…).
Kita juga diputarkan film tentang kesenian tradisional Bali Aga. Pak pembawa acara cerita tentang serba serbi kehidupan Bali Aga, seperti jika meninggal maka akan dikuburkan naked (karena kembali seperti bayi) dan menghadap selatan (laut) yang merupakan kiblat mereka.

Di Candidasa hotel-ku tipe spa resort di pinggir laut yang nggak ada TV dan back to nature, bathroom-nya aja open space di halaman belakang (jadi becek deh pas mandi) dan harus celingukan takut ada yang liat (bisa liat kalau orangnya manjat tembok dulu, hehehe… lebay bener)



September 15, 2012 (Sabtu)
68km saja, tapi 70% tanjakan, dengan rute Candidasa – Amlapura – Bebanden – Muncan – Rendang  - Menanga – Abang Batudinding – Kintamani.

Lunch di resto Mahagiri dengan view gunung Agung dan sungai Telaga Waja. Di resto ini ada kolam renangnya, jadi beberapa teman sempat berenang.


10 peserta yang finish pertama di Kintamani mendapat kalungan bunga, Pak Octo dapat juga, congrats ya be…!!

Di Kintamani kita dinner di resto di pinggir danau Batur, seperti biasa menunya seafood dan makanan Bali yang pedas segar. Ada jagung, singkong rebus dll untuk dessertnya. Restonya romantis, dan ada vila-vilanya juga, beberapa teman menginap di sini, ada TV tapi signal kurang bagus.
Aku nginap di hotel Kintamani Lake View (pas Petrobikers ke Bali kita break gowes  di hotel ini)

Di setiap kota peserta menginap di beberapa hotel karena kapasitas-nya nggak bisa menampung total 116 peserta (aku nggak tau panitia ada berapa orang)

September 16, 2012 (Minggu)
Hore…., akhirnya turunan masuk dalam kota Denpasar, 122km dengan rute Kintamani - Bukit Penulisan – Catur – Jembatan Tukad Bangkung – Bedugul – Baturiti –Taman Ayun – Mengwi Denpasar  - Ketewel.

Setelah finish, early dinner, pidato sambutan, bagi-bagi medali (semua peserta mendapat medali, apresiasi terhadap ketahanan tubuh selama 3 hari gowes) foto-foto, dll, peserta langsung beberes sepeda dan diantar bis ke Ngurah Rai atau Sentral Parkir Kuta (perjalanan sekitar 2 jam).




Oiya, Pak Octo dan aku sempat diwawancara Kompas TV dan di interview untuk artikel Kompas Sabtu 15 September, gaya banget deh pokoknya hehehe…!!
Sebelum pulang Panitia mengumumkan jika peserta BBK ini bisa lanjut ikut gowes ke Komodo dan dapat free akomodasi, sepeda polygon, dan tiket pulang ke Jakarta. Free ini untuk 5 peserta, tapi di akhir acara cuma 4 yang confirm karena banyak yang nggak bisa nambah cuti sekitar 1 minggu (aku pun nggak boleh extend cuti sama pak boss-ku, hiks…!!)
Peserta gowes Komodo yang lain adalah dari Komunitas, panitia tidak membuka peserta perorangan.

Karena pulang hari Senin sore, aku nginep dulu di daerah Kuta, sepeda kukirim pakai Elteha IDR 120,000; 4 hari sampai di rumah, murah meriah bahagia.

My Note
Kompas sebagai host amat sangat well prepared, salut deh. Ini host terbaik yang pernah aku ikuti setelah Bali Audax 2011, gowes Garuda (Padang- Bukit Tinggi pp, Feb 2012),  dan West Sumatera Audax (Padang – Bukit Tinggi pp, October 2012).
Setiap 2 jam kita berhenti di pos yang cukup luas, air mineral, pocari, teh hangat, tradisional snack, dan buah berlimpah. Waktu break bisa foto-foto juga, karena sekitar 30 menit, semua peserta di absen takut ada yang tertinggal, dan waktu start lagi harus bersama-sama.

Di sepanjang jalan selama 3 hari, polisi berjaga dimana-mana, perempatan, pertigaan, pengguna jalan yang lain harus menunggu peserta lewat dulu, kadang-kadang aku jadi stress karena cuma aku sendiri yang akan lewat perempatan tersebut, sementara semua kendaraan di stop, wehehehe…terima kasih ya Pak Polisi.

Official marshal ada 7 orang, 6 dari Jakarta,1 dari Semarang, semua naik sepeda, leadernya mas Marta, atlet nasional (dia pensiun umur 31 tahun dan sekarang jadi bebas merokok, katanya dia menyesal telat kenal rokok). Mas Marta naik sepeda yang pelek belakang nya tertutup bahan seperti alumunium, dia bilang untuk aerodinamis karena menabung angin, tapi harus gowes minimal 35km/jam, padahal si mas mondar mandir ke depan dan belakang untuk cek peserta, which is si mas cuma gowes 5-10km/jam, huhu…pasti berat banget gowesnya.
Ini fotoku dan mas Marta, serta 2 dari 7 official marshal.



Para marshal selalu bawa air mineral dan snack  untuk peserta. Panitia  yang naik motor untuk foto peserta, jaga-jaga di perempatan, dll, selalu menawarkan air mineral/snack/buah/okky jelly/tissue/masker/”tenaga dalam” (kalau mau didorong), duh….sampai capek menolaknya. Pas gowes, kita angkat tangan aja langsung didatangi marshal sepeda atau panitia bermotor untuk ditawari minum dll.

Marshal juga telaten nungguin peserta yang lelet seperti aku.
Sangking telatennya ada yang terkena “turbo”ku.  Pas kejadian aku sudah drop banget  badan dingin dan ngantuk, diganjel snack, minum pocari, energy bar dll sudah nggak mempan. Kupikir mas marshal cuma ada di sampingku, jadi dia kuminta untuk duluan karena aku mau “turbo”, ternyata masih ada marshal pas dibelakangku, dia sampai panik, “Ibu, suara apa itu, apa Ibu baik-baik saja”, tengsin abis deh judulnya,hehehe….!!
Anyway, setelah “turbo”, dan badan agak enak, aku langsung ke ambulance, dikasih O2 dan minum teh manis hangat, tidur 1 jam dan siap gowes lagi (di event ini aku kehilangan 10km saja (tanjakan)), dan finish nomer 3  dari belakang, waktu finish masih juga disambut mbak penari lengkap dengan tetabuhannya, jadi terharu, hehehe…!!)

Karena banyak tawaran “tenaga dalam”, aku yang tadinya pengin gowes mandiri (sempat dibantu “tenaga dalam” oleh marshal sepeda dan aku karena parno nggak mau di bantu, tiba-tiba bisa langsung gowes ngebut) akhirnya tergoda juga pengin tau rasanya tenaga dalam. Ternyata sulit karena kita harus diam nggak boleh gowes, kalau  gowes jadi nggak sinkron dan bisa jatuh.
Sempat nggandol mobil pick-up panitia, tapi susah juga karena pegangan dengan tangan kanan (tangan kiri pegang stang sepeda) jadinya bahaya karena meskipun mobilnya sudah pelan, tapi kok rasanya lajunya kencang.

Dengan fee IDR 3,000,000 (twin share) atau IDR 3,800,000 (single room) excl airticket, trip ini worth it banget. Aku aja sampai nggak sabar nunggu trip selanjutnya dari Kompas (ini pertama kali Kompas buka untuk peserta perorangan, biasanya untuk komunitas aja) More info bisa dilihat di www.bali-bike.komps.com

Oiya, aku ketemu Pak Hendra Ghifari (Chevron) dan Pak Dodi Samiadji (Pertamina), seperti biasa cuap-cuap deh aku promosi Petrobikers, hehehe…!!


Cheers,
Ade 



1 comment:

  1. Hi Ade, search search soal AUDAX eh dapet post ini. Bali Bike 2012 emang keren.

    ReplyDelete